Selasa, 05 Januari 2016

KURIR CEPAT AMAN DAN MURAH

Butuh kurir dalam kota bandung?
Tarif dibawah Gojek
Barang aman
24 jam tanpa ada halangan
Hari itu juga sampai dengan aman dan cepat
hubungi:
nomor 087717786283
pin bbm 76C3A8B8

Sabtu, 19 Juli 2014

Semua Sama

Setiap manusia di muka bumi ini tercipta dari tanah yang Dia tiupkan Ruh kedalamnya. Tanah itulah yang membuat kita sama dihadapan-Nya, tak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Kita sebagai makhluk ciptaan-Nya tak sepantasnya menganggap orang lain lebih hina dan lebih rendah karena belum tentu pula kita yang menghardik dan menghinanya itu lebih baik dan lebih beradab. Harta yang bergelimpangan bukanlah jaminan kesempurnaan hati seorang manusia, hidup yang berkecukupan pun belum tentu ikhlas dengan segala cobaan dan masalah yang dia hadapi. Berserah diri serta bersabar adalah kunci utuk mengarungi kehidupan ini. Sabar menghadapi semua yang ada didepan kita, baik sabar menghadapi masalah ataupun mengahadapi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Kita hidup di bumi ini juga tak sendiri, tidak seperti Adam yang begitu bahagia tinggal di Surga seorang diri hingga dia diusir ke bumi ini. Kanan kiri kita adalah makhluk yang sama terbuat dari tanah, yang memiliki masalah dan persoalan yang berbeda tentang hidup, yang memiliki ego dan kebutuhan yang tak selalu sama, yang memiliki emosi dan humor yang kadang tak serupa, yang memiliki tawa dan tangis yang tak selaras, tapi kita dan mereka adalah sama, sama-sama ciptaan-Nya dan sama-sama terbuat dari tanah. Tak perlu takut dan risih karena ada Dia yang selalu menjaga dan mengawasi kita. Dia tak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan dari ciptaan-Nya. Teruslah bersabar karena kesabaran itu yang akan menolong kita.

Jumat, 18 Juli 2014

Tinggal di Hatimu


Aku bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.

Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama  melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.

Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.

Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu.  Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.

Kesendirian diantara Kerumunan

Pernahkah kau merasa sendirian padahal dihadapanmu begitu banyak keceriaan? Pernahkah kau merasa sepi padahal tepat didepanmu begitu banyak riuh tawa canda? Aku pernah ada di posisi itu, bahkan sering. Terkadang kau selalu menomor satukan orang lain, mementingkan kepentingan dan kebutuhan mereka tanpa mengidahkan perasaanmu. Terkadang pula engkau menjadi tempat curahan hati dan jeritan tangis teman-teman serta kolegamu tapi engkau tak tahu harus lari kemana jika ada diposisi mereka. Aku pun begitu. Mungkin diantara kamu sekalian selalu menganggap bahwa orang-orang yang ada disekelilingmu itu adalah orang-orang terbaik, betul? Tapi apakah mereka menganggap hal yang sama padamu? Sering kali mereka hanya ada dan muncul ketika mereka memiliki suatu masalah dan suatu kesedihan, tetapi saat mereka mulai melihat cahaya dibalik kelamnya masalah, perlahan mereka meninggalkanmu dan tak membiarkanmu berbagi cerita serta masalah yang kau hadapi. Benar begitu kan? Saat aku tepat ada diposisi itu, sedih hati ini rasanya, teriris sedikit demi sedikit dan lama-lama bernanah. Karena bukan hanya sekali dua kali, setiap sahabatku pasti memperlakukan aku seperti itu. Tapi aku tak pernah menyesal telah mengenal mereka, aku sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri. Malah selalu kupanjatkan bait-bait pengharapan kepada Sang Pencipta untuk selalu menjaga dan melindungi mereka dari apapun, dan selalu aku berharap agar mereka tak melupakanku. Selalu berdoa kepada-Nya, karena Dia yang mengetahui apa yang sebenarnya tidak kamu ketahui.